PBB Kecam Aksi Serangan Israel: Serangan Darat ke Rafah Tidak Dapat Ditoleransi, Dampak Kemanusiaan Sangat Besar

- Rabu, 8 Mei 2024 | 00:29 WIB
Rafah diserang tentara Israel. (Foto: Tangkap layar )
Rafah diserang tentara Israel. (Foto: Tangkap layar )

Arahpublik.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam aksi serangan darat yang dilakukan oleh tentara Israel di Kota Rafah.

Dikutip dari berbagai sumber, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menegaskan, serangan darat Israel ke Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan tidak dapat ditoleransi.

Ia memohon kepada pemerintah Israel dan pimpinan Hamas untuk mewujudkan kesepakatan bersama.

"Hari ini, saya memohon dengan amat sangat kepada pemerintah Israel dan pimpinan Hamas untuk berupaya sekeras mungkin demi mewujudkan kesepakatan yang sangat penting. Hal tersebut adalah kesempatan yang tak boleh disia-siakan," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Tangkap 142 Tersangka Pengelola Judi Online Hanya Dalam Dua Pekan

"Dan serangan darat ke Rafah tidak akan dapat ditoleransi karena dampak kemanusiaannya sangat besar dan dapat menyebabkan kawasan semakin tidak stabil," Sambung Antonio.

Sementara itu, Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volker Turk juga mengecam adanya perintah Israel terkait evakuasi warga sipil dari Rafah.

Sebab, menurutnya, hal ini malah akan memperparah keadaan di Rafah.

Diperkirakan, bakal semakin banyak kematian, penderitaan, dan peningkatan kehancuran dalam situasi yang sudah mengerikan.

Baca Juga: Empat Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Keributan Antara Warga Dengan Jemaat Ibadah Rosario

"Ini tidak manusiawi. Ini bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar undang-undang kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional, yang menjadikan perlindungan efektif terhadap warga sipil sebagai perhatian utama mereka," kata Volker Turk.

Seperti diketahui, militer Israel mengatakan, mereka telah merebut “kontrol operasional” pos perbatasan sisi Gaza pada hari Selasa (7/5/24) kemarin.

Penutupan jalur penting dan penempatan tank di pusat Rafah dipandang sebagai aksi protes Israel untuk terus menyerang kota di selatan Rafah meskipun pembicaraan gencatan senjata sedang berlangsung.

Militan Israel memasuki penyeberangan Rafah pada Selasa pagi. Mereka menutup rute penting bagi bantuan yang memasuki Gaza dan warga sipil yang dapat melarikan diri pertempuran ke Mesir.

Halaman:

Editor: Al-Afgani Hidayat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X