Kisah Inspiratif Mochtar Riady, Pendiri Lippo Group yang Punya Filosofi Hidup Adem Ayem, Kini Berharta Rp33,2 Triliun

- Jumat, 29 November 2024 | 17:46 WIB
Potret Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady.  ((YouTube.com / Gilbert Lumoindong))
Potret Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady. ((YouTube.com / Gilbert Lumoindong))

Arahpublik.com - Sebagian orang mengenal Lippo Group sebagai grup bisnis di Indonesia yang bergerak di berbagai sektor, seperti properti hingga perbankan.

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Siloam International Hospitals (SILO), adalah salah satu dari 50 anak perusahaan Lippo Group.

Aktivitas bisnis grup ini tidak hanya di Indonesia, melainkan juga hadir di kawasan Asia Pasifik, seperti Hong Kong hingga Shanghai.

Baca Juga: Beda Nasib Tiga Cagub Jakarta di Pilkada 2024: Ridwan Kamil Tunggu KPU, Dharma Ajak Berjuang, Pramono Deklarasi Kemenangan

Berkaca dari kesuksesan Lippo Group, terdapat sosok pebisnis dengan filosofi hidup yang damai. Berikut ini kisah inspiratif selengkapnya.

Berjuang Hidup dengan Sang Ayah

Pendiri Lippo Group ialah Mochtar Riady yang kini menginjak usia ke-96 tahun.

Dalam momen perbincangan bersama pendeta asal Indonesia, Gilbert Lumoindong, Riady bercerita tentang pengalaman masa kecilnya yang hidup bersama ayah tercinta.

Baca Juga: Hyundai Tawarkan Program EV Charging Subscription yang Permudah Akses untuk Pengguna Mobil Listrik

"Saya beruntung mempunyai satu ayah yang baik sekali. Kalau tanpa ada ayah saya, tidak mungkin saya ada, hari ini," ujar Riady di Kanal YouTube Gilbert Lumoindong yang tayang pada 14 Agustus 2024 lalu.

Riady menuturkan saat itu hidupnya merana kala ditinggal oleh sang ibunda dan tiga orang adiknya yang meninggal dunia.

"Saya (saat berusia) 9 tahun, ibu saya sudah meninggal. Dan 2 tahun kemudian, 3 adik saya berturut-turut juga meninggal dunia. Ini adalah suatu hal yang sangat berat bagi saya," terangnya.

Baca Juga: Gaji Naik, Kualitas Guru Juga Harus Meningkat, Anggota DPR: Tidak Boleh Malas!

Pada usia 11 tahun, Riady juga sempat hidup sendiri usai sang ayah ditangkap karena dituding sebagai pihak yang anti dengan pendudukan Jepang di Indonesia.

"Saat Jepang masuk ke Indonesia, ayah saya ditangkap karena diduga sebagai pihak yang anti dengan pendudukan Jepang di Indonesia. Kemudian setelah Jepang keluar dari Indonesia, (ayah Riady) dibebaskan," tutur Riady.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: YouTube Gilbert Lumoindong, Forbes

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X