• Selasa, 12 November 2024

Peparnas XVII 2024 ‘Bedo Nanging Digdoyo’, Jokowi Serukan Kesetaraan Bagi Atlet Penyandang Disabilitas

- Senin, 7 Oktober 2024 | 11:36 WIB
Potret kirab obor api Peparnas XVII Solo 2024. Presiden Jokowi serukan kesetaraan. (Foto: Dok. PB Peparnas XVII 2024)
Potret kirab obor api Peparnas XVII Solo 2024. Presiden Jokowi serukan kesetaraan. (Foto: Dok. PB Peparnas XVII 2024)

Arahpublik.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka secara resmi Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024, Minggu (6/10/2004) malam.

Upacara pembukaan Peparnas XVII 2024, yang dihadiri Presiden Jokowi, berlangsung meriah di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Momen pembukaan Peparnas XVII Solo 2024 di Stadion Manahan, terlihat penuh sesak dipadati masyarakat.

Baca Juga: Baparekraf Developer Day 2024 di Yogyakarta: Dorong Ekosistem Digital yang Inklusif dan Kompetitif

Mereka hadir ingin menyaksikan secara langsung momen pembukaan ajang olahraga terbesar khusus atlet penyandang disabilitas di Indonesia itu.

Peparnas diperuntukan bagi para atlet difabel, dengan kategori hambatan fisik, hambatan intelektual, dan hambatan penghilatan.

Bertindak sebagai tuan rumah pada Peparnas XVII 2024, yakni Solo Raya, Jateng, yang meliputi Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, dan Boyolali.

Baca Juga: Menpora Dito Sebut Peparnas Bukti Komitmen Pemerintah Teguh Perjuangkan Kesetaraan Olahraga bagi Penyandang Disabilitas

Ajang multi-olahraga disabilitas tingkat nasional tersebut, akan berlangsung pada 6-13 Oktober 2024.

Sebanyak 5.178 atlet dan ofisial dari 35 provinsi berpartisipasi dalam gelaran olahraga empat tahunan tersebut. Mereka akan berlaga pada 20 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan.

Mengusung TemaBedo Nanging Digdoyo’.

Baca Juga: Terbang Langsung dari IKN ke Solo Buka Peparnas XVII 2024, Jokowi: Pekan Paralimpiade Ini Spesial

Penyelenggaraan Peparnas XVII 2024, di Solo Raya, Jateng, mengusung semangat “Bedo Nanging Digdoyo”.

Secara harfiah, pengertian tema "Bedo Nanging Digdoyo", dalam bahasa Indonesia berarti "Beda Tetapi Digdaya".

Arti yang lebih luas dan mendalam, bahwa tidak ada batas antara atlet biasa dengan atlet penyandang disabilitas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: peparnas17.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X