Ikon Legendaris Yogyakarta, Hamzah Sulaiman Meninggal Dunia, Pemilik House of Raminten yang Lestarikan Budaya dari Masa ke Masa

Photo Author
- Kamis, 24 April 2025 | 12:38 WIB
Ikon Legendaris Yogyakarta Raminten, Hamzah Sulaiman meninggal dunia.   (Instagram.com/@hamzah_sulaimann)
Ikon Legendaris Yogyakarta Raminten, Hamzah Sulaiman meninggal dunia. (Instagram.com/@hamzah_sulaimann)

 

Arahpublik.com - Kabar duka datang dari Yogyakarta. Hamzah Sulaiman, sosok di balik brand legendaris House of Raminten dan Mirota Batik Malioboro, tutup usia.

Hamzah Sulaiman meinggal dunia pada Rabu (23/4/2025) malam, di usia 75 tahun.

Tokoh yang lebih dikenal publik dengan nama Raminten itu, meinggal dunia setelah sebelumnya menjalani perawatan di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.

Baca Juga: Mbok Yem dan Sejarah Warung di Puncak Gunung Lawu

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Nova, manajer House of Raminten. Ia menyampaikan bahwa jenazah akan dikremasi pada Sabtu 26 April 2025 di Rumah Duka PUKJ Jalan Kadipiro, Yogyakarta.

“Sesuai kesepakatan keluarga, jenazah akan dikremasi terlebih dahulu pada hari Sabtu nanti,” ujar Nova pada Kamis (24/4/2025).

Meski belum dijelaskan secara resmi penyebab wafatnya, diketahui sebelumnya Hamzah memiliki riwayat penyakit gula darah.

Baca Juga: Keluarga Ungkap Nasib Warung di Negeri Awan Selepas Mbok Yem Meninggal Dunia

Beliau sempat menjalani pengobatan beberapa waktu sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Nama Raminten sangat melekat dalam dunia kuliner dan budaya di Yogyakarta. Tak sekadar pebisnis, almarhum juga dikenal sebagai seniman dan budayawan.

Ia menyulap karakter komedi yang ia mainkan di layar kaca lokal menjadi ikon kebudayaan dan bisnis yang sukses.

Baca Juga: Ada Profesor Nyinyir Soal MBG, Presiden Prabowo: Nanti Belajar dari Ustaz Adi Hidayat

Lewat sosok Raminten, Hamzah tak hanya menawarkan sajian makanan khas Jawa, namun juga memperkenalkan filosofi hidup, estetika tradisional, serta pengalaman budaya yang autentik kepada para pelanggannya.

Warisan yang ditinggalkan Hamzah bukan sekadar restoran, melainkan ruang perjumpaan lintas generasi dan budaya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Pemberitaan Media Siber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X