Arahpublik.com - Peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April adalah momen yang menandai perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan.
Salah satunya dalam mendapatkan hak pekerjaan yang layak, berkarier sekaligus yang bisa memberikan dampak nyata, baik bagi dirinya sendiri, keluarga hingga orang-orang di sekitarnya.
Setidaknya hal itulah yang berhasil diwujudkan oleh Nuraini, seorang perempuan berusia 38 tahun yang menjadi Mantri BRI selama 12 tahun lamanya.
Baca Juga: Pendaftaran UM-PTKIN 2025 Resmi Dibuka, Berikut Jadwal Lengkap, Materi Ujian hingga Pilihan Kampus
Berawal dari menjadi customer service, Eni panggilan akrabnya, kemudian memantapkan hati dengan menjadi Mantri BRI sejak tahun 2013.
“Sebelumnya saya sempat kerja sebagai customer service selama 2 tahun, tetapi saya kurang puas dan tertantang. Sebaliknya, saya suka tantangan dan ketemu orang-orang baru,” cerita Eni.
Baca Juga: Resmi Dibuka! Begini Cara Daftar hingga Jadwal Pendaftaran Ujian Masuk PTKIN
“Dari situ saya kemudian tertarik untuk pindah ke bagian marketing untuk segmen Mikro yang disebut Mantri BRI. Mobilitasnya tinggi, jadi saya tak gampang jenuh dan lebih seru menjalaninya, daripada kerja di kantor saja,” sambungnya.
Mantri BRI merupakan tenaga pemasar BRI yang melayani masyarakat khususnya di sektor mikro, dengan fokus pada penyaluran kredit, pemasaran produk BRI dan pemberdayaan nasabah.
Menariknya, seiring dengan perkembangan digital, Mantri BRI juga berperan dalam mendorong literasi digital dan penggunaan produk keuangan digital, seperti AgenBRILink dan transaksi melalui QRIS.

Demikian juga yang dilakukan oleh Eni di unit kerjanya di Kecamatan Kediri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Eni selalu mengunjungi nasabahnya, melakukan pick up service, mengedukasi QRIS hingga melakukan pendampingan klaster UMKM binaan industri gerabah atau Creating Carving.
Baca Juga: Jalin Persahabatan, Menag Nasaruddin Berduka Atas Wafatnya Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus
Creative Carving merupakan perkumpulan nasabah-nasabah BRI yang berprofesi sebagai perajin gerabah. Setelah diproduksi, gerabah-gerabah tersebut biasanya dipasarkan di Bali.
Artikel Terkait
Kisah Inspiratif Agustina Etwiory, Seorang Mantri BRI yang Tak Lelah Berdayakan Kelompok Usaha Masyarakat Tanah Miring Merauke
Kisah Suryani, Kartini Modern Pejuang Ekonomi Keluarga yang Berhasil Naik Kelas Lewat Pendanaan KUR BRI
Kisah Mahayusi, Pengusaha UMKM Aksesoris Fashion Tembus Pasar Internasional Berkat Pemberdayaan BRI
Raup Omzet Ratusan Juta dari Parfum, Pengusaha UMKM Asal Sidoarjo Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
Warung Legendaris ‘Bu Sum’ di Yogyakarta Kian Berkembang Berkat BRI, Laris Manis Saat Libur Lebaran 2025
Ciptakan Pengusaha Berdaya Saing Global, UMKM Songket Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Internasional
BRI Siapkan Dana Rp3 Triliun untuk Buyback Saham Sebagai Cerminan Optimisme Terhadap Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang
Pemberdayaan BRI Berhasil Bikin Usaha Kue Milik Suhartini Semakin Berkembang
Proaktif Dalam Pelayanan Haji, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
Klasterkuhidupku BRI Bikin Klaster Usaha Tenun Ulos Sukses Bangkit dan Berdayakan Kaum Wanita
Momen Hari Kartini, Holding Ultra Mikro BRI Ciptakan Ekonomi Inklusif dan Kesetaraan Gender dengan Berdayakan 14,4 Juta Pengusaha Wanita