Cerminan Kartini Masa Kini, Mantri Perempuan BRI yang Pantang Menyerah dalam Memberdayakan Pengusaha Mikro

Photo Author
- Selasa, 22 April 2025 | 11:02 WIB
Potret Nuraini yang menekuni profesi sebagai Mantri BRI di Kecamatan Kediri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Dok. BRI)
Potret Nuraini yang menekuni profesi sebagai Mantri BRI di Kecamatan Kediri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Dok. BRI)

Arahpublik.com - Peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April adalah momen yang menandai perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan.

Salah satunya dalam mendapatkan hak pekerjaan yang layak, berkarier sekaligus yang bisa memberikan dampak nyata, baik bagi dirinya sendiri, keluarga hingga orang-orang di sekitarnya.

Setidaknya hal itulah yang berhasil diwujudkan oleh Nuraini, seorang perempuan berusia 38 tahun yang menjadi Mantri BRI selama 12 tahun lamanya.

Baca Juga: Pendaftaran UM-PTKIN 2025 Resmi Dibuka, Berikut Jadwal Lengkap, Materi Ujian hingga Pilihan Kampus

Berawal dari menjadi customer service, Eni panggilan akrabnya, kemudian memantapkan hati dengan menjadi Mantri BRI sejak tahun 2013.

“Sebelumnya saya sempat kerja sebagai customer service selama 2 tahun, tetapi saya kurang puas dan tertantang. Sebaliknya, saya suka tantangan dan ketemu orang-orang baru,” cerita Eni.

Baca Juga: Resmi Dibuka! Begini Cara Daftar hingga Jadwal Pendaftaran Ujian Masuk PTKIN

“Dari situ saya kemudian tertarik untuk pindah ke bagian marketing untuk segmen Mikro yang disebut Mantri BRI. Mobilitasnya tinggi, jadi saya tak gampang jenuh dan lebih seru menjalaninya, daripada kerja di kantor saja,” sambungnya.

Mantri BRI merupakan tenaga pemasar BRI yang melayani masyarakat khususnya di sektor mikro, dengan fokus pada penyaluran kredit, pemasaran produk BRI dan pemberdayaan nasabah.

Menariknya, seiring dengan perkembangan digital, Mantri BRI juga berperan dalam mendorong literasi digital dan penggunaan produk keuangan digital, seperti AgenBRILink dan transaksi melalui QRIS.

Mantri BRI, Nuraini saat melakukan pendampingan klaster UMKM binaan industri gerabah. (Dok. BRI)

Demikian juga yang dilakukan oleh Eni di unit kerjanya di Kecamatan Kediri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Eni selalu mengunjungi nasabahnya, melakukan pick up service, mengedukasi QRIS hingga melakukan pendampingan klaster UMKM binaan industri gerabah atau Creating Carving.

Baca Juga: Jalin Persahabatan, Menag Nasaruddin Berduka Atas Wafatnya Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus

Creative Carving merupakan perkumpulan nasabah-nasabah BRI yang berprofesi sebagai perajin gerabah. Setelah diproduksi, gerabah-gerabah tersebut biasanya dipasarkan di Bali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis BRI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Saat Perempuan Rentan Terjerat Pinjol Nakal

Rabu, 30 April 2025 | 08:54 WIB
X