Warung Legendaris ‘Bu Sum’ di Yogyakarta Kian Berkembang Berkat BRI, Laris Manis Saat Libur Lebaran 2025

- Jumat, 11 April 2025 | 17:19 WIB
Potret warung legendaris Bu Sum di Pasar Beringharjo, Yogyakarta yang makin berkembang berkat pemberdayaan BRI.   (Dok. BRI)
Potret warung legendaris Bu Sum di Pasar Beringharjo, Yogyakarta yang makin berkembang berkat pemberdayaan BRI. (Dok. BRI)

Arahpublik.com – Jika berkunjung ke Yogyakarta tidak terasa lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khas di Kota Wisata tersebut.

Ya, warung makan legendaris ‘Bu Sum’ di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, salah satu tempat kuliner yang wajib dikunjungi.

Warung makan Bu Sum telah melayani pelanggan selama lebih dari enam puluh tahun.

Baca Juga: SBY Kenang Momen Rekaman Bareng Titiek Puspa hingga Ungkapan Pilu Keluarga yang Ditinggalkan

Meski telah berdiri sejak lama, warung Bu Sum tetap mempertahankan eksistensinya dan selalu dipadati oleh pengunjung.

Semuanya berkat keunikan cita rasa dan konsistensi kualitas yang membuatnya menjadi destinasi kuliner favorit bagi para pelanggan setia.

Udiyanti, penerus generasi ketiga dari Warung Bu Sum, menceritakan bahwa usaha ini dulunya merupakan tempat makan kecil biasa yang bahkan tidak memiliki nama.

Baca Juga: Andre Taulany dan Wendi Cagur Kenang Momen Terakhir Bersama Titiek Puspa saat Syuting ‘Lapor Pak’

Namun, seiring berjalannya waktu, Warung Bu Sum kini semakin berkembang dan sukses meraih omzet hingga belasan juta rupiah.

Terkenal dengan Kuliner Sate Kere dan Memasak Tradisional

Warung Bu Sum terkenal akan kuliner ‘Sate Kere’ yang terbuat dari sandung lamur (daging sapi dengan lapisan lemak) yang dibakar dengan bumbu rempah dan kecap.

Sorega pelanggan saat memilih sate di warung makan Bu Sum di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. (Dok. BRI)

Selain itu, ada juga menu lainnya yang tak kalah menggiurkan dan diminati oleh para pelanggan yang berkunjung, seperti gulai sapi hingga soto daging.

“Di sini memang makanannya khas Jawa semua. Kalau yang favorit ada sate kere yang terbuat dari daging sapi, tapi ada juga sate ayam, nasi gudeg, mangut lele, dan lainnya,” tutur Udiyanti.

Baca Juga: Pidato di Parlemen Turkiye, Presiden Prabowo Kagum Terhadap Warisan Ottoman hingga Solidaritas untuk Palestina

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis BRI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X