Arahpublik.com - Kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) memicu reorientasi perdagangan global.
Negara-negara eksportir besar yang terkena imbas tarif tinggi di pasar AS kini gencar mencari pasar alternatif di kawasan lain, termasuk Asia Tenggara.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, menyampaikan keprihatinannya atas potensi besar Indonesia menjadi sasaran pengalihan pasar global tersebut.
Menurutnya, Indonesia berisiko dibanjiri produk impor murah dari negara-negara yang sedang mengalihkan ekspor akibat kebijakan tarif tinggi Amerika.
“Efek dari tarif resiprokal Trump masih berlanjut hingga hari ini. Negara-negara besar seperti Tiongkok dan negara Asia lainnya mencari jalur distribusi baru,” ucap Chusnunia di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
“Indonesia bisa menjadi korban banjir produk impor murah jika pemerintah tidak segera mengoreksi aturan perdagangan kita yang terlalu longgar,” lanjutnya.
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI bersama Kementerian Perindustrian pada Juli 2024, terungkap bahwa regulasi impor yang terlalu permisif telah memperparah kondisi industri dalam negeri.
Salah satunya adalah Peraturan Menteri Perdagangan No. 8/2024, yang mempermudah masuknya barang dari luar negeri tanpa kontrol ketat terhadap dampaknya terhadap industri nasional.
“Pemerintah harus segera menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menata ulang kebijakan industri dan perdagangan,” kata Chusnunia.
Baca Juga: Kisah Mahayusi, Pengusaha UMKM Aksesoris Fashion Tembus Pasar Internasional Berkat Pemberdayaan BRI
“Ini saatnya momentum krisis global dijadikan peluang untuk melakukan reformasi kebijakan. Aturan yang selama ini membuka keran impor lebar-lebar harus dikaji ulang secara menyeluruh,” tegasnya.
Ketua bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif DPP PKB itu, juga menyoroti pentingnya koordinasi antar kementerian terkait dalam menangani permasalahan ini.
“Saya berharap Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan dan kementerian lain yang terkait dapat bersinergi untuk merumuskan kebijakan yang proaktif,” tutur Chusnunia.
Artikel Terkait
Kabar Gembira Bagi Petani! Prabowo Putuskan Tidak Impor Beras hingga Naikkan Harga Gabah dan Jagung
Presiden Donald Trump Tarik Keluar AS dari Keanggotaan WHO, Alasannya: Telah Menipu Kami!
Pemerintah Didesak Segera Bertindak Atasi Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Banyaknya Impor Singkong
Kebijakan Donald Trump Setop Bantuan Obat Berdampak ke Indonesia, Akankah Angka HIV Meroket?
Hadapi Kebijakan Donald Trump! Prabowo Komunikasi dengan Presiden Perancis, Turki dan Pemimpin Negara ASEAN
Kebijakan Tarif Resiprokal Donald Trump Bikin Banyak Negara Cemas tapi Tidak untuk Indonesia, Begini Kata Presiden Prabowo
Tegas! Presiden Prabowo Instruksikan Hal Ini Terkait Impor: Hapus Kuota hingga Bea Cukai Jangan Macam-Macam
Tenang! Menkeu Sri Mulyani Pastikan Defisit ABPN 2025 Tidak Jebol: Rakyat dan Pelaku Pasar Jangan Khawatir
Jateng Antisipasi Dampak Tarif Resiprokal AS untuk Semua Barang Impor, Ini Kata Presiden Prabowo dan Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Muyani Kritik Kebijakan Presiden AS Donald Trump soal Tarif Resiprokal: Tidak Ada Landasan Ilmu Ekonominya!