Tenang! Menkeu Sri Mulyani Pastikan Defisit ABPN 2025 Tidak Jebol: Rakyat dan Pelaku Pasar Jangan Khawatir

Photo Author
- Rabu, 9 April 2025 | 13:59 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, pada acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Dok. Kemenkeu)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, pada acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Dok. Kemenkeu)

Arahpublik.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun ini tidak akan jebol.

Lantas, Menkeu Sri Mulyani pun dan mengimbau rakyat termasuk pelaku pasar untuk tidak khawatir.

Hal itu diungkapkan Menkeu Sri Mulyani pada acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Baca Juga: Tegas! Presiden Prabowo Instruksikan Hal Ini Terkait Impor: Hapus Kuota hingga Bea Cukai Jangan Macam-Macam

"Jangan khawatir, tidak jebol APBN-nya. Program Bapak Presiden ada di dalam ruang APBN yang sudah ada," kata Menkeu Sri Mulyani, dalam sambutannya.

"Pembangunan desa, termasuk koperasi desa ada di APBN, lalu Danantara yang di-establish termasuk penggunaan dividennya itu sudah kita perhitungkan," lanjutnya.

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, target defisit APBN 2025 akan tetap dijaga di kisaran 2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau sesuai Rp 616,2 triliun.

Baca Juga: Timnas Indonesia U17 Masuk Piala Dunia U-17 Qatar 2025, Berikut Daftar Negara yang Sudah Lolos dari Afrika hingga Eropa

Menurutnya, defisit itu akan terus terjaga dengan realisasi belanja negara sesuai target Rp3.621,3 triliun dan pendapatan negara Rp3.005,1 triliun.

Soal Kebijakan Tarif Resiprokal Presiden AS Donald Trump

Pada kesempatan itu, Menkeu Sri Mulyani juga mengomentari keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerapkan tarif resiprokal baru kepada puluhan negara, termasuk Indonesia.

Potret Menkeu Sri Mulyani pada acara acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Dok. Kemenkeu)

Menurutnya, kebijakan AS itu tidak memiliki dasar ekonomi.

“Tarif resiprokal yang disampaikan oleh AS terhadap 60 negara menggambarkan cara perhitungan tarif tersebut, yang saya rasa semua ekonom yang sudah belajar ekonomi tidak bisa memahami,” ucap Menkeu Sri Mulyani.

Baca Juga: Kisah Mahayusi, Pengusaha UMKM Aksesoris Fashion Tembus Pasar Internasional Berkat Pemberdayaan BRI

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: kemenkeu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Saat Perempuan Rentan Terjerat Pinjol Nakal

Rabu, 30 April 2025 | 08:54 WIB
X