Pemerintah Didesak Segera Bertindak Atasi Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Banyaknya Impor Singkong

- Jumat, 31 Januari 2025 | 14:24 WIB
Suasana RDP Komisi VII DPR bersama Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, dan jajaran Kementerian terkait lonjakan harga minyak goreng dan impor singkong, Kamis (30/1/2025). ((Dok. Tim Media PKB))
Suasana RDP Komisi VII DPR bersama Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, dan jajaran Kementerian terkait lonjakan harga minyak goreng dan impor singkong, Kamis (30/1/2025). ((Dok. Tim Media PKB))

Arahpublik.com – Pemerintah didesak segera mengatasi lonjakan harga minyak goreng di Lampung yang hampir mencapai Rp20.000 per liter serta meningkatnya impor singkong.

Wakil Pimpinan Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan nyata dalam mengatasi dua permasalahan utama yang tengah dihadapi masyarakat.

Chusnunia mengatakan, lonjakan harga minyak goreng di Lampung yang mencapai Rp20.000 per liter serta meningkatnya impor singkong yang menyulitkan petani lokal dalam memasarkan hasil panen.

Baca Juga: Fenomena Istilah Baru 'Ubur-ubur Ikan Lele' di Medsos, Ternyata Bermula dari Video Orang Kena Tilang Polisi hingga Jadi Lirik Lagu Rap Indo

Hal itu disampaikan Chusnunia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI bersama Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Putu Juli Ardika, dan jajaran kementerian pada Kamis (30/1/2025).

Chusnunia menekankan bahwa kenaikan harga minyak goreng di pasaran telah menyentuh Rp18.000 dan hampir mencapai Rp 20.000 per liter di Lampung.

Lonjakan harga minyak goreng tersebut, memberikan tekanan ekonomi bagi masyarakat, terutama para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: Banjir Bandang Gempur Wilayah Jalur Pantura Batang, Begini Kata BMKG Soal Puncak Musim Hujan di Jawa Tengah

Chusnunia mengatakan, pelaku UMKM sangat terdampak, karena sangat bergantung pada minyak goreng sebagai bahan baku utama.

“Kenaikan harga ini tidak hanya berdampak pada konsumen rumah tangga, tetapi juga pada UMKM yang sudah berjuang menghadapi tantangan ekonomi pascapandemi,” tegas Chusnunia.

“Pemerintah harus segera melakukan intervensi pasar untuk mencegah spekulasi dan memastikan stok minyak goreng tersedia dengan harga terjangkau,” tegasnya lagi.

Baca Juga: Nyinyiran Media Vietnam Saat Timnas Indonesia U20 Kalah Beruntun di Mandiri Challenge Series 2025

Selain itu, Chusnunia juga menyoroti masalah banyaknya impor singkong yang membuat petani lokal kesulitan memasarkan hasil panen.

“Banyak singkong petani lokal yang akhirnya membusuk karena tidak terserap pasar, sementara impor singkong terus membanjiri pasar dalam negeri. Ini adalah ironi yang harus segera diatasi,” tegasnya.

Baca Juga: Coca-cola Tarik Produknya dari Pasar Eropa karena Kandungan Klorat Tinggi Berbahaya Buat Kesehatan, Bagaimana di Indonesia?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis Media

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X