“Jadi, ketika terjadi kredit macet, 70 persen risiko dibayar oleh asuransi, dan 30 persen ditanggung bank,” ujar Sunarso di kanal YouTube Hermanto Tanoko bertemakan “BBRI Pilar Utama Perbankan Nasional: Peluang Besar di 2025”.
“Dan itu kita sekarang bisa di-manage NPL KUR itu di sekitar 2 persen,” sambung Sunarso.
Dalam hal ini, Sunarso menambahkan bahwa tingkat NPL sebesar 3 persen pada kredit di segmen UMKM masih dianggap ideal, mengingat karakteristik segmen tersebut berbeda dengan kredit korporasi.
Dirinya pun menjelaskan, pada tahap awal (front-end), fokusnya adalah menjangkau sebanyak mungkin nasabah baru tanpa proses seleksi yang terlalu ketat.
Selanjutnya, pada tahap mid-end dilakukan maintain. Apabila terjadi kredit macet, tahap back-end berperan untuk mengelola risiko, mencakup penagihan yang diwujudkan dalam recovery rate untuk menjaga kualitas kredit.
Strategi ini memungkinkan BRI untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM dengan tetap menjaga kesehatan portofolio kredit.
Baca Juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, BRI Sediakan Pembiayaan Subsidi Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran
Upaya BRI tersebut sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menapaki 100 hari kerja.
Dalam hal ini Asta Cita ketiga yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan juga Asta Cita keenam khususnya dalam hal mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Kementerian BUMN pun berupaya mempercepat implementasi Asta Cita tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir, menjabarkan bahwa inisiasi tersebut mulai dari hilirisasi, pembangunan infrastruktur, pelayanan masyarakat, stabilisasi harga pangan, hingga pengembangan sumber daya manusia dan energi berkelanjutan.
Artikel Terkait
BRI Salurkan KUR Rp158,6 Triliun dan Terus Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas
BRI Salurkan KUR Senilai Rp175,66 Triliun, Bukti Nyata Implementasi Asta Cita dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
Kabar Baik! Pemerintah Resmi Targetkan Penyaluran KUR 2025 Naik Menjadi Rp300 Triliun
Target Penyaluran KUR 2025 Naik Jadi Rp300 Triliun Diharapkan Dongkrak Pertumbuhan UMKM Tanah Air
Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 Triliun, BRI Setor Rp10,88 Triliun ke Negara
BRI Jadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di 2024, Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance
Menko Pemberdayaan Masyarakat Apresiasi Peran BRI Memperkuat Pembangunan Desa melalui Program Desa BRILiaN
Pemberdayaan Klaster Usaha BRI Bikin Produktivitas Petani Isano Mbias Kian Meningkat, Begini Kisahnya!
Lima Komitmen Nyata BRI dalam Upaya Peningkatan Kualitas dan Daya Saing UMKM
BRI Salurkan KUR Rp184,98 Triliun Kepada 4 Juta Pelaku UMKM Sepanjang 2024: Tertinggi, hingga Dorong Pembiayaan Ekonomi Rakyat