Ini Jurus BRI Jaga Kualitas Kredit hingga Berhasil Salurkan KUR Rp184,98 Triliun di Tahun 2024

- Kamis, 23 Januari 2025 | 09:16 WIB
BRI berhasil salurkan KUR kepada 4 juta pelaku UMKM dengan total Rp184,98 triliun sepanjang 2024. ((Dok. BRI))
BRI berhasil salurkan KUR kepada 4 juta pelaku UMKM dengan total Rp184,98 triliun sepanjang 2024. ((Dok. BRI))

Baca Juga: Tinjau Lokasi Longsor di Petungkriyono Pekalongan, Nana Sudjana Update Jiumlah Korban hingga Penanganan Pascabencana

“Jadi, ketika terjadi kredit macet, 70 persen risiko dibayar oleh asuransi, dan 30 persen ditanggung bank,” ujar Sunarso di kanal YouTube Hermanto Tanoko bertemakan “BBRI Pilar Utama Perbankan Nasional: Peluang Besar di 2025”.

“Dan itu kita sekarang bisa di-manage NPL KUR itu di sekitar 2 persen,” sambung Sunarso.

Dalam hal ini, Sunarso menambahkan bahwa tingkat NPL sebesar 3 persen pada kredit di segmen UMKM masih dianggap ideal, mengingat karakteristik segmen tersebut berbeda dengan kredit korporasi.

Baca Juga: BRI Dorong Pemerataan Ekonomi dan Sediakan Lapangan Kerja Berkualitas Lewat 1 Juta AgenBRILink Demi Dukung Asta Cita Pemerintah

Dirinya pun menjelaskan, pada tahap awal (front-end), fokusnya adalah menjangkau sebanyak mungkin nasabah baru tanpa proses seleksi yang terlalu ketat.

Selanjutnya, pada tahap mid-end dilakukan maintain. Apabila terjadi kredit macet, tahap back-end berperan untuk mengelola risiko, mencakup penagihan yang diwujudkan dalam recovery rate untuk menjaga kualitas kredit.

Strategi ini memungkinkan BRI untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM dengan tetap menjaga kesehatan portofolio kredit.

Baca Juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, BRI Sediakan Pembiayaan Subsidi Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran

Upaya BRI tersebut sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menapaki 100 hari kerja.

Dalam hal ini Asta Cita ketiga yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan juga Asta Cita keenam khususnya dalam hal mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Baca Juga: Pelantikan Kepala Daerah Harus Tunggu Semua Putusan MK Rampung, Anggota Komisi II DPR Ungkap Alasannya

Kementerian BUMN pun berupaya mempercepat implementasi Asta Cita tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir, menjabarkan bahwa inisiasi tersebut mulai dari hilirisasi, pembangunan infrastruktur, pelayanan masyarakat, stabilisasi harga pangan, hingga pengembangan sumber daya manusia dan energi berkelanjutan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis BRI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X