Alami Penurunan, BPS Sebut Nilai Tukar Petani di Jateng Jadi yang Tertinggi di Pulau Jawa

- Rabu, 2 Oktober 2024 | 12:51 WIB
Sekda JAteng, Sumarno dan Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih, di Aula Kantor BPS setempat, Senin (1/10/2024). (Foto: Humas Pemprov)
Sekda JAteng, Sumarno dan Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih, di Aula Kantor BPS setempat, Senin (1/10/2024). (Foto: Humas Pemprov)

Arahpublik.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng), menyebut Nilai Tukar Petani (NTP) di wilayah ini, pada September 2024 sebesar 113,79.

Nilai sebesar itu, menjadikan NTP di Jateng, tercatat paling tinggi untuk di pulau Jawa.

Hal ini diungkapkan Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih, dalam rilis di Aula Kantor BPS setempat, Senin (1/10/2024).

Baca Juga: Marissa Haque Meninggal Dunia: Profil hingga Meniti Karir Sebagai Artis dan Aktif di Dunia Politik Indonesia

Dia menjelaskan, NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani, dibagi dengan indeks harga yang dibayarkan petani.

Dijelaskannya lagi, NTP pada September 2024 mengalami penurunan sebesar 0,01 persen dibandingkan Agustus 2024.

Namun angkanya kata Endang,  masih tertinggi dibandingkan lima provinsi lain di Pulau Jawa.

Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Kompak Beri Selamat Kepada Anggota DPR RI Periode 2024-2029 yang Baru Dilantik, Ini Pesan Keduanya

"Meskipun kita sedikit menurun, tetapi Jawa Tengah masih memegang nilai yang tertinggi,” ucap Endang.

Sebagai informasi, NTP Jawa Timur sebesar 111,61, Jawa Barat (111,98), DIY (104,76), Banten (109,29), dan DKI Jakarta (106,59).

“Memang masih di bawah nasional tapi dibandingkan dengan provinsi yang lain alhamdulillah kita masih tertinggi 113,79,” tutur Endang.

Baca Juga: Daftar Pimpinan 8 Fraksi DPR RI Periode 2024-2029: PDIP dan PAN Belum Menentukan, Gerindra Diketuai Budisatrio

Dia menjelaskan, untuk indeks harga yang diterima petani Jateng pada September 2024 adalah 149,71 atau turun 0,04 persen.

Komoditas penyumbang penurunannya adalah cabai merah, cabai rawit, kentang, dan ketela pohon.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani sebesar 122,78 atau turun 0,03 persen. Komoditas penyumbang penurunan yaitu cabai merah, bensin, cabai rawit, jeruk, dan daging ayam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis Humas Pemprov Jateng

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Jateng Masih Kokoh

Sabtu, 30 November 2024 | 12:42 WIB
X