Susi Pudjiastuti Kritik Keras Cak Imin Soal Judi Online, PKB Beri Respons Menohok

Photo Author
- Kamis, 8 Mei 2025 | 13:31 WIB
Potret Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB, Abdullah. (Dok. PKB)
Potret Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB, Abdullah. (Dok. PKB)

Arahpublik.com - Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014 - 2019, Susi Pudjiastuti mengkritik keras Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Kritikan Susi terkait pernyataan Cak Imin yang mengatakan kepada para penjudi online bahwa "sudah tahu tidak akan menang, tapi ikut terus".

Pernyataan Cak Imin itu yang akhirnya mendapat kritik keras dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: Gubernur Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin Hadiri Upacara Pemakaman Nyai Djamilah Hamid Baidhowi di Lasem

Melalui akun X pribadinya, Susi menyebut bahwa negara harusnya memblokir aplikasi judi online atau judol agar tidak bisa diakses masyarakat dan anak-anak

“Cak Imin, Negara harusnya memblokir aplikasi seperti ini untuk tidak bisa diakses oleh masyarakat umum terutama anak2,” ucap Susi di X pribadinya, @susipudjiastuti, Senin (5/5/2025).

Baca Juga: Cerita Siswa SDN Jati 03 Saat Dikunjungi Presiden Prabowo dan Bill Gates: Menu MBG Enak Banget dan Bisa Nabung!

“Perlindungan terhadap hal seperti ini adalah kewajiban negara. Jenengan tidak sepantasnya berkomentar seperti ini @cakimiNOW Pak Presiden @prabowo,” sambungnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdullah menyayangkan kritik Susi Pudjiastuti yang dinilainya terlalu cepat menghakimi.

Bahkan, menurut Abdullah, Susi Pudjiastuti kurang memahami secara menyeluruh terkait masalah kejahatan digital, judi online atau judol.

Cuitan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang mengkritik pernyataan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (X.com/@susipudjiastuti )

"Padahal semua pihak tengah berkolaborasi untuk meningkatkan literasi digital agar kita dapat melawan kejahatan digital, judi online,” ucap Abduh sapaan akrabnya, dikutip Kamis (8/5/2025).

“Literasi digital yang artinya kecakapan menerima, mengelolah dan memproduksi informasi ini penting, karena jika tidak, kita bisa rentan menyebarkan dan termakan misinformasi," tambahnya.

Baca Juga: Intip Momen Presiden Prabowo Bersama Bill Gates Tinjau Makan Bergizi Gratis di SDN Jati 03 Pulogadung

Terkait masalah judol, Abduh menjelaskan, bahwa negara di Asia maupun Amerika Serikat serta beberapa negara Eropa pun menghadapi masalah yang serupa, yakni cukup sulitnya menghilangkan judi online.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis, Media Sosial

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X