Pemprov Jateng Sinergi dengan Paralegal Muslimat NU Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Photo Author
- Senin, 21 April 2025 | 13:37 WIB
Potret Wagub Jateng, Taj Yasin pada acara peluncuran program Relawan Paralegal Muslimat NU di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Minggu (20/4/2025). (Humas Pemprov Jateng)
Potret Wagub Jateng, Taj Yasin pada acara peluncuran program Relawan Paralegal Muslimat NU di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Minggu (20/4/2025). (Humas Pemprov Jateng)

Arahpublik.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menggandeng para relawan paralegal Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) guna menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Sebanyak 90 orang  relawan di bawah naungan Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah, telah dikukuhkan menjadi paralegal.

Para relawan tersebut akan bertugas memberikan pendampingan hukum dan psikososial kepada perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya.

Baca Juga: Viral Video Nathalie Holscher Disawer di Klub Malam Sidrap: Dituntut Minta Maaf, Begini Respons Sang DJ

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin senang dengan adanya kerja sama Pemporv Jateng dengan paralegal Muslimat NU untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Hal itu diungkap Wagub Taj Yasin saa memberikan sambutan di acara peluncuran program Relawan Paralegal Muslimat NU di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Minggu (20/4/2025).

Baca Juga: Momen Hari Kartini, Holding Ultra Mikro BRI Ciptakan Ekonomi Inklusif dan Kesetaraan Gender dengan Berdayakan 14,4 Juta Pengusaha Wanita

“Kami senang, Pemprov Jateng saat ini sudah melakukan MoU dengan Muslimat NU. Ini bentuk sinergi yang penting,” tutur Wagub Taj Yasin.

Ia juga menyambut baik inisiatif program tersebut. Sebab, hal itu sejalan dengan visinya bersama Gubernur Jateng,Ahmad Luthfi, melalui program Kecamatan Berdaya.

“Lima tahun ke depan, kami memiliki program Kecamatan Berdaya yang menyasar perlindungan dan pemberdayaan perempuan, anak, dan disabilitas,” kata Wagub Taj Yasin.

Wagug Jateng, Taj Yasin bersama Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi, menandatangani nota kesepakatan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Minggu (20/4/2025). (Humas Pemprov Jateng)

Menurut dia, program ini dinilai menjadi langkah strategis dalam upaya menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masih tinggi.

Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), korban kekerasan terhadap perempuan di Jateng meningkat dari 939 kasus pada 2022 menjadi 1.019 pada 2024.

Baca Juga: Program Pembebasan Tunggakan dan Denda Pajak di Jateng Dimanfaatkan 253.409 Orang, Nilainya Capai Rp61,9 Miliar

Sementara korban anak naik dari 1.214 menjadi 1.349 kasus di periode yang sama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X