Rip Current Tak Hanya Terjadi Saat Cuaca Buruk, Ini Enam Mitos dan Fakta yang Harus Diketahui Agar Tetap Aman Saat di Pantai

- Jumat, 31 Januari 2025 | 19:48 WIB
Foto ilustrasi tanda rip current di pantai.   ((unsplash.com/Anders Marloe))
Foto ilustrasi tanda rip current di pantai. ((unsplash.com/Anders Marloe))

Arahpublik.com - Rip current menjadi penyebab dari 13 siswa SMP Negeri 7 Mojokerto terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta.

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto, mengatakan bahwa dalam insiden itu, 9 siswa berhasil diselamatkan dan 4 siswa meninggal dunia.

“13 korban bermain air di Pantai Drini di jalur rip current, itu jalur kapal, sudah berulang kali petugas mengimbau namun tidak dihiraukan,” kata Surisdiyanto, kepada awak media, Selasa (28/1/2025).

Baca Juga: BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025: Menko Airlangga Apresiasi Upaya BRI Berdayakan UMKM Indonesia

Menurut penjelasan dari laman BMKG, rip current merupakan arus kuat dari air laut yang yang bergerak menjauh dari pantai.

Fenomena rip current ini disebabkan karena pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai, sehingga terjadi arus balik dengan kecepatan tinggi.

Rip current yang telah diukur kecepatannya dapat melebihi 2 meter per detik, sehingga menurut tulisan dari BMKG, arus tersebut bahkan dapat menyapu perenang terkuat sekalipun ke laut.

Baca Juga: Tipu Muslihat Rip Current yang Terlihat Aman untuk Berenang di Pantai Padahal Paling Membahayakan, Ini Tanda-tandanya

Setelah berita para korban terseret karena rip current, banyak pertanyaan dari netizen kenapa tidak semua pantai ada tanda area berbahaya pada area rip current di pantai.

Masih mengutip dari laman BMKG, mengidentifikasi arus rip current ini cukup sulit. Karena semua kondisinya kembali pada keadaan ombak, gelombang, dan bentuk pantainya.

Apakah Semua Pantai Punya Rip Current?

Tidak semua pantai memiliki rip current seperti pantai yang memiliki ombak sangat kecil hingga pantai yang sama sekali tidak memiliki ombak.

Baca Juga: Aturan Baru SPMB 2025: Jalur Prestasi untuk OSIS dan Pramuka hingga Tambah Kuota Jalur Afirmasi, Zonasi DIganti Domisili

Rip current bisa terbentuk di celah antara gundukan pasir, dermaga, atau bagian terumbu. Hambatan bawah air seperti itulah yang menghalangi ombak untuk kembali ke laut.

Tarikan arusnya ke arah laut juga bervariasi, terkadang arus rip berakhir tepat di luar garis pecahnya gelombang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: BMKG

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X