Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza, Komisi I DPR RI: Momentum Wujudkan Palestina Merdeka!

- Kamis, 16 Januari 2025 | 22:01 WIB
Bendera Palestina berkibar. Israel-Hamas sepakat gencatan senjata di jalur Gaza. (Foto: Freepok/Vectonauta)
Bendera Palestina berkibar. Israel-Hamas sepakat gencatan senjata di jalur Gaza. (Foto: Freepok/Vectonauta)

Arahpublik.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Qatar sebagai mediator, resmi mengumumkan kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas di jalur Gaza, Palestina.

"Kesepakatan (gencatan senjata) itu akan mulai berlaku pada 19 Januari," ujar Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman, dilansir dari Reuters, Kamis (16/1/2025).

Gencatan senjata itu akan dimulai dengan pembebasan sandera oleh Israel dan Hamas hingga penyaluran bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza, Palestina.

Baca Juga: Bantah Hentikan Proyek Infrastruktur, Presiden Prabowo Hanya Ingin Lebih Efisien: Swasta Silakan Bergerak!

Kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina, disambut baik oleh Anggota Komisi I Fraksi PKB DPR RI, Marwan Jafar.

Penghentian perang atau gencatan senjata yang menewaskan puluhan ribu jiwa itu harus menjadi momentum untuk mewujudkan Palestina menjadi negara merdeka.

Marwan Dia berharap gencatan senjata dilakukan secara permanen, sehingga tidak ada lagi warga sipil yang menjadi korban dalam peperangan yang sudah berlangsung cukup lama itu.

Baca Juga: Hadiri Munas Kadin, Presiden Prabowo Tegaskan Pemerintah Harus Efisien: Saya Paham Praktik Akal-Akalan!

Sebenarnya, kata Marwan, yang terjadi di Gaza bukanlah peperangan, tapi genosida yang dilakukan Israel.

Tentara Israel dengan membabi-buta mengebom gedung-gedung di Gaza, mulai bangunan rumah, gedung sekolah, kampus, tempat ibadah, dan semua bangunan yang ada.

"Bahkan, rumah sakit dan tempat pengungsian juga dibom, sehingga banyak orang yang meninggal dunia,” ucap Marwan, Kamis (16/1/2025).

Baca Juga: Pj Gubernur Riau Bangga dan Dukung Penuh Perayaan HPN 2025 di Pekanbaru

“Ini betul-betul brutal. Ini adalah genosida terbesar sepanjang sejarah manusia," lanjutnya.

Genosida yang dilakukan Israel itu telah merenggut nyawa 46.707 orang, mayoritas adalah warga sipil.

Sedangkan 110.265 orang mengalami luka-luka sejak serangan yang dilakukan Israel pada Oktober 2023 lalu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X