Makan Bergizi Gratis Dikeluhkan: Variasi Menu yang Monoton hingga Standar Gizi Tak Seimbang

- Rabu, 15 Januari 2025 | 21:02 WIB
Potret  murid SD di Makassar, mendapatkan makan bergizi gratis pada Senin (6/1/2025).  ((Dok. Tim Media Prabowo))
Potret murid SD di Makassar, mendapatkan makan bergizi gratis pada Senin (6/1/2025). ((Dok. Tim Media Prabowo))

Arahpublik.com – Sepekan berlangsung, Program Makan Bergizi Gratis atau MBG masih banyak kekurangan, terutama dari variasi menu dan kecukupan gizi bagi pelajar sasaran program.

Hal tersebut diungkap oleh Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Arzeti Bilbina, dalam pernyataannya pada Selasa (14/1/2025).

“Kami memberikan apresiasi terhadap realisasi pelaksanaan Program MBG yang telah sepekan berjalan,” ucap Arzeti.

Baca Juga: Journalism 360 Promedia di Kota Medan Siap Digelar 22-23 Januari 2025: Mahasiswa hingga Pengusaha Media Jangan Sampai Ketinggalan!

Meski mengapresiasi program MBG, Arzeti mengaku telah menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait pelaksanaan Makan Bergizi Gratis tersebut.

“Kendati demikian kami menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait penyempurnaan program ini, di mana banyak pelajar mengeluh tentang variasi makanan yang relatif monoton,” jelasnya.

Arzeti mengungkapkan menu yang monoton membuat banyak anak yang enggan menyantap sajian dari MBG. Siswa cepat bosan karena menu yang disajikan relatif sama dari hari ke hari.

Baca Juga: BRI Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 Triliun, Bukti Komitmen Perseroan Beri Keuntungan Nyata Pemegang Saham, Terutama Negara

“Hal ini membuat siswa bosan dengan menu makanan yang disajikan. Apalagi jika ada makanan yang dilaporkan rasanya kurang enak,” ucap Arzeti.  

Selain sajian yang monoton, kata Arzeti, ada juga laporan jika ada menu makanan yang belum sesuai dengan pedoman “Isi Piringku” yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan.

Dia mengatakan, ada ketidakseimbangan standar gizi dari sajian makanan Program MBG.

Baca Juga: Momen Seru Siswi SMA Nikmati Makan Bergizi Gratis dengan Bawa Kerupuk dan Sambal dari Rumah

“Beberapa menu belum memenuhi standar gizi seimbang. Proporsi karbohidrat, protein dan sayuran masih perlu diperhatikan,” terang Arzeti.

Dia mengatakan laporan terkait variasi menu yang monoton dan gizi tak seimbang merata diterima Komisi IX dari berbagai berbagai wilayah.

Di Palembang, Sumatera Selatan, Komisi IX menerima keluhan  terkait menu yang kurang variatif dan tidak lengkap.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Rilis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X